Sebuah kemalasan membuat manusia berpikir bagaimana agar tidak perlu melakukannya.
Bayangkan saja saat kamu mengetahui harus melakukan pekerjaan monoton berkali-kali atau hal-hal merepotkan lainnya yang sangat konvensional misalnya.
Akankah jauh lebih baik jika kita bisa untuk tidak melakukannya bukan? atau menggunakan waktu itu untuk sesuatu yang lain.
Dari perasaan malas ini otak kita menjadi terpacu untuk berpikir extra, meskipun dalam keadaan malas manusia yang malas ini melakukan pekerjaan lebih untuk mencari jalan agar bisa lebih bermalas-malasan di masa mendatang.
Beberapa meme kemalasan yang membuahkan hasil.
(gambar menyusul, males nyari hehe)
Tidak heran jika Google dan Microsoft memperkerjakan para pemalas professional ini yang akan menemukan cara paling efisien untuk mempermudah hidup, karena yaa semua orang basicly adalah pemalas.
Andaikan seseorang tidak perlu bekerja, makanan selalu tersedia seperti di kisah Taman Eden. Maka manusia akan malas untuk bermalas-malasan, jadi malas sendiri tidak selalu tentang tidak melakukan apapun. Sesuatu termasuk bermalas malasan juga akan menjadi hal yang membosankan sehingga mungkin akan ada istilah “terlalu malas untuk bermalas malasan” haha. *Oke Kembali ke dunia nyata.

Makanan tidak jatuh dari langit. Di jaman dahulu manusia harus berburu dan menanam untuk bertahan hidup, serta berpindah tempat jika diperlukan.
Sungguh bikin males bukan? Dari masalah tersebut lalu ditemukan lah alat-alat untuk berburu dan metode bertani agar lebih effiesen agar manusia bisa kembali bermalas-malasan lebih lama.
Meskipun sudah begitu, manusia tetap pada dasarnya yaitu pemalas, maka di temukan lagi metode ternak sehingga kita tidak perlu lagi berburu hanya perlu mengambilnya dari kandang ternak. Dan juga dikembangkannya metode berkebun demi menjadi mudah dan tidak mudah gagal panen karena malas juga jika harus mengulanginya dari awal lagi.
Demikianlah manusia, Sedikit bekerja ektra agar bisa kembali bermalas-malasan.
Bahkan hari ini, adanya internet juga mungkin karena manusia malas beranjak turun ke lantai bawah untuk sekedar mengambil koran.
Bayangkan apabila kita rajin, tidak mengenal rasa malas. Mungkin manusia masih berebut pisang dengan orangutan dan terus hidup berpindah untuk mencari tempat buruan baru belum lagi fakta bahwa manusia masih terancam oleh adanya predator pemangsa, mm sungguh malesin bukan?
Jadi ayolah kamu yang hidupnya gini-gini aja, setahun dua tahun stuck gak ada progress apa ga bosen? Apa ga males terus-terusan bermalas-malasan kaya gini? Dengan kondisi yang gitu gitu aja.. mm males banget gak sih?
Lebih dalem lagi apa kamu ga males tiap bulan punya problem yang sama terus, selain tentang bills (tagihan) omongan orangtua, keluarga yang semuanya itu-itu aja, semua itu apa gak bikin males?
Buatlah diri kamu agar di masa depan bisa lebih bermales-malesan, karena itulah goal hidup setiap manusia. bayangin aja, kamu males ambil makanan atau minum, ada pelayan yang ambilin, kamu males nyetir mobil keliling taman/kota ada yang nyetirin dan juga ada yang berangkat belanja kalau ingin belanja tapi males belanja.
Pergi kemana-mana enggak perlu jalan kaki karena ada pelayan yang mau gendong kamu (tapi ini kebangeten sih)

Ingat pemalas seperti kita tidak boleh gigih menghadapi kemonotonan yang tak berujung, meskipun kamu benar-benar berbakat akan kegigihan tersebut.
Mungkin ini saatnya kamu merencanakan untuk bermalas-malasan di balkon kapal mewah atau di dalam Maserati atau mungkin sebuah Lexus, apapun itu terserah kamu, saya males kasih ide.
Sadari kemalasan diri, beri ruang dirimu untuk memahami perasaan bosan dan malasmu selama ini, kemudian dari sana bertindaklah untuk melakukan perubahan, mengenai nanti kalau kamu bosen lagi pikirin nanti aja. penting kamu bisa keluar dari keadaan yang monoton dan malesin ini untuk bisa bermalas-malasan dengan lebih malas lagi.