Terlalu tinggi menilai diri sendiri, awal dari segala penderitaan.

Hidup memang penuh dengan Perspektif, keNaifan, dan kepamrihan. Melakukan sesuatu agar terjadi sesuatu atau agar terlihat seperti ,,,, (aksi dan reaksi) adalah yang dilakukan hampir semua orang.

Berpikir seolah semua orang juga menggunakan pola pikir yang sama dengan kita? itu sudah terlalu umum. Kita sering mendengar curhatan seseorang tentang orang lain dengan perspektif dia seolah dunia harus mengikuti logika berpikirnya. Misalnya jika ada seseorang memandangnya lama maka menurutnya orang itu naksir sama dia, atau jika orang yang tidak terlalu banyak bicara dengannya dia menganggap bahwa orang tersebut tidak menyukainya (hanya contoh).

Dari semua yang dia katakan sebenarnya dia sedang menceritakan dirinya sendiri. Dia akan melakukan itu jika hal itu terjadi padanya. Jika ia menaksir orang atau jika dia tidak menyukai orang maka ia akan melakukannya seperti yang ia certiakan. Begitulah cara dia menceritakan dirinya sendiri.

Tidak semua orang akan bertindak seperti yang kita harapkan, mungkin hanya kita saja yang melakukan seperti itu sedangkan orang lain belum tentu melakukan hal yang sama untuk menyikapi sesuatu yang sama.

Begitu juga dalam menciptakan sebuah nilai, seseorang cenderung berbuat sesuatu untuk memberi kesan dan nilai terhadap dirinya dimata oranglain. Dan hanya soal tingkat kebijaksanaan dan pendidikan orang-orang yang membuatnya terlihat bijak atau tidak.

Aku katakan sekali lagi bahwa semua itu hanyalah Perspektif, Spekulasi, Ekpetasi yang menciptakan ketidakjelasan untuk segala hal. Memang tidak ada salahnya karena tidak melanggar hukum. Hanya saja hal tersebut hanya menimbulkan penderitaan tanpa ujung.

Tidak semua orang melakukan hal yang sama untuk menyikapi sesuatu dan tidak semua berpikir dengan nilai yang sama atas sebuah Tindakan alias sehebat apapun kamu mengkondisikan agar terlihat seperti .,. atau memberi kesan seolah ,,, maka jangan terlalu kecewa kalau ternyata hasil nilai diri yang berusaha kamu tunjukan tidak sesuai yang kamu inginkan.

Bahkan hidup dengan natural atau menjadi diri sendiripun juga orang belum tentu dinilai sesuai yang sebenarnya terjadi. Jadi kenapa harus susah-susah? Sayangi diri sendiri hiduplah untuk diri sendiri. Perspektif orang adalah sesuatu diluar kendali.

Tanpa Persepsi,Spekukasi, dan tanpa Pamirh hanya melakukan sesuatu yang dianggap “layak” atau ‘”sesuai” itu sudah cukup. Dengan tidak adanya ketiga hal tersebut selamat kamu tidak akan membuang energi untuk hal-hal yang tidak bisa dikontrol dan juga lepas dari rasa kecewa.

Menjalani hari lebih ringan dan akan menjadi lebih fokus pada diri sendiri.

Tulisan ini lahir dari kelelahan mendapat pengakuan. Setidaknya kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk merenungi ini, aku telah melakukannya untukmu.

Tinggalkan komentar